Pelatihan dan Pendidikan Teknisi Pengendalian Hama di Semarang: Tingkatkan Kompetensi Profesional

12/2/20241 min read

a man riding a skateboard down the side of a ramp
a man riding a skateboard down the side of a ramp

Semarang, 19 Desember 2019 — Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang pengendalian hama, Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHAMI) bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang mengadakan pelatihan teknisi pengendalian hama yang berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 16 hingga 18 Desember 2019. Acara ini digelar di Kota Semarang dan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai perusahaan pengendalian hama di Indonesia.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi teknisi dalam menerapkan metode pengendalian hama yang efektif, ramah lingkungan, dan sesuai standar kesehatan. Materi pelatihan mencakup teori dan praktik, termasuk pengenalan jenis hama, penggunaan alat dan bahan kimia yang aman, serta strategi pengendalian hama berbasis teknologi terkini.

Dr. Abdul Hakkam, Sp.PD, selaku Kepala Brantas Class 1 Semarang, menyampaikan pentingnya pelatihan ini dalam mendukung upaya kesehatan masyarakat. “Teknisi pengendalian hama memiliki peran strategis dalam menciptakan lingkungan yang sehat. Dengan pelatihan ini, diharapkan para teknisi dapat bekerja secara profesional dan sesuai dengan standar keselamatan kerja,” ujar Dr. Hakkam dalam sambutannya.

H. Tribowo Lukito, S.E., Ketua ASPPHAMI, menambahkan bahwa kolaborasi antara asosiasi dan instansi pemerintah seperti Dinas Kesehatan Kota Semarang menjadi kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja di bidang ini. “Kami bangga dapat menghadirkan pelatihan ini, yang tidak hanya meningkatkan kompetensi teknisi tetapi juga mendukung industri pengendalian hama di Indonesia untuk tumbuh lebih profesional,” ujar Tribowo.

Para peserta pelatihan menerima sertifikat kompetensi yang diakui secara nasional, sebagai bentuk pengakuan atas keahlian yang telah mereka peroleh. Dengan selesainya pelatihan ini, diharapkan para teknisi dapat menerapkan ilmu yang didapatkan untuk memberikan layanan pengendalian hama yang lebih baik di berbagai daerah.

Acara ini menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan bebas dari ancaman hama berbahaya. Pelatihan ini ditutup secara resmi oleh kedua pejabat tersebut pada 18 Desember 2019.